Pernah bertanya-tanya kenapa dua kampanye dengan biaya sama bisa menghasilkan hasil yang sangat berbeda? Rahasianya bisa jadi ada pada pilihan antara CPC dan CPM. Dalam dunia digital marketing, memahami metrik iklan seperti CPC dan CPM adalah hal yang sangat penting.
Keduanya sering digunakan dalam strategi periklanan online, baik di Google Ads, Meta Ads, maupun platform digital lainnya. Meski terlihat mirip, sebenarnya CPC dan CPM memiliki tujuan serta cara kerja yang sangat berbeda. Mengetahui perbedaan di antara keduanya akan membantumu menentukan strategi yang paling efektif untuk mencapai target kampanye secara optimal.
Baca juga: Apa Itu Iklan Pay Per Click? Ketahui Cara Kerja dan Contohnya
Apa Itu CPC?
CPC merupakan singkatan dari Cost Per Click, yaitu model pembayaran iklan di mana pengiklan membayar setiap kali iklannya diklik oleh pengguna.
Artinya, kamu hanya dikenakan biaya ketika seseorang benar-benar tertarik dan melakukan klik untuk mengetahui lebih lanjut tentang iklanmu. Model ini umumnya digunakan dalam kampanye yang berfokus pada traffic generation atau konversi.
Sebagai contoh, jika kamu memasang iklan dengan CPC sebesar Rp2.000 dan iklanmu mendapatkan 1.000 klik, maka total biaya iklanmu adalah Rp2.000.000.
Keunggulan utama dari CPC adalah efisiensi biaya, karena kamu hanya membayar untuk hasil yang terukur, yaitu klik yang berpotensi membawa audiens ke halaman produk atau layananmu.
Apa Itu CPM?
Berbeda dengan CPC, CPM merupakan singkatan dari Cost Per Mille atau biaya per seribu tayangan. Dalam model ini, pengiklan membayar berdasarkan jumlah tayangan iklan, bukan jumlah klik. Setiap kali iklanmu ditampilkan seribu kali di layar pengguna, kamu akan dikenakan biaya sesuai dengan CPM yang telah ditentukan.
Model CPM biasanya digunakan dalam kampanye yang berfokus pada brand awareness atau peningkatan visibilitas merek. Misalnya, jika CPM kamu adalah Rp20.000 dan iklanmu ditayangkan 100.000 kali, maka biaya totalnya adalah Rp2.000.000, terlepas dari berapa banyak klik yang didapatkan.
Dengan CPM, tujuan utama bukanlah interaksi langsung, tetapi memastikan audiens sebanyak mungkin melihat pesan atau produkmu.
CPC vs CPM: Mana yang Lebih Efektif untuk Kampanyemu?
Perbedaan utama antara CPC dan CPM terletak pada tujuan dan cara penghitungan biayanya. CPC berorientasi pada aksi, sementara CPM berorientasi pada jangkauan. Dengan CPC, setiap rupiah yang kamu keluarkan difokuskan pada upaya menarik pengunjung untuk melakukan klik, sehingga cocok untuk kampanye konversi, pendaftaran, atau pembelian.
Sebaliknya, CPM lebih menekankan pada seberapa sering iklanmu muncul di hadapan audiens, sehingga lebih cocok digunakan ketika kamu ingin meningkatkan kesadaran merek atau memperkenalkan produk baru.
Selain itu, efektivitas CPC dan CPM juga tergantung pada jenis bisnis serta tahap funnel pemasaran yang sedang kamu jalankan. CPC cenderung lebih optimal ketika targetmu sudah jelas dan siap untuk mengambil tindakan, sementara CPM lebih efisien untuk tahap awal ketika kamu ingin memperluas jangkauan audiens.
Strategi Cerdas Memilih Antara CPC dan CPM untuk Hasil Maksimal
Memilih antara CPC dan CPM tidak bisa dilakukan secara sembarangan, karena keduanya memiliki keunggulan masing-masing tergantung pada objektif kampanye.
Jika tujuanmu adalah meningkatkan kunjungan ke situs web, mengumpulkan leads, atau mendorong penjualan, maka strategi CPC adalah pilihan terbaik. Model ini memastikan bahwa setiap biaya yang dikeluarkan membawa hasil langsung dalam bentuk kunjungan atau potensi konversi.
Namun, jika fokusmu adalah membangun kesadaran produk dan menjangkau audiens yang lebih luas, CPM bisa menjadi opsi yang lebih tepat. Dengan CPM, kamu dapat memastikan pesanmu menjangkau lebih banyak orang, terutama ketika kamu ingin memperkenalkan produk baru atau melakukan rebranding.
Dalam praktik terbaiknya, banyak marketer yang mengombinasikan kedua model ini dalam satu strategi. CPM digunakan pada tahap awal untuk memperkenalkan merek kepada audiens baru, sedangkan CPC diterapkan pada tahap lanjutan untuk mendorong tindakan dari audiens yang sudah mengenal produkmu. Dengan pendekatan seperti ini, strategi iklan menjadi lebih efisien, berlapis, dan mampu menghasilkan hasil yang optimal dalam jangka panjang.
Saatnya Memilih Strategi Iklan yang Tepat untuk Bisnismu
Baik CPC maupun CPM sama-sama punya peran penting dalam kesuksesan kampanye digital. CPC unggul untuk mendorong aksi nyata seperti klik, pendaftaran, atau pembelian, sementara CPM lebih efektif untuk membangun kesadaran merek dan memperluas jangkauan audiens. Kuncinya bukan sekadar memilih salah satu, tapi memahami kapan dan bagaimana menggunakannya sesuai tujuan bisnismu.
Kalau kamu masih bingung menentukan strategi iklan paling efisien untuk mencapai hasil maksimal, jangan khawatir. Yuk konsultasi gratis dengan expert dari performance marketing agency Ematic Solutions dan temukan pendekatan terbaik untuk mengoptimalkan setiap rupiah dari budget iklanmu.
Ditulis oleh: Sarah Vabio, Performance Marketing Consultant.


