Target Audience: Definisi, Fungsi, dan Cara Menentukannya

Era teknologi sekarang ini sudah semakin maju. Perkembangannya terasa signifikan, baik dalam dunia digital marketing maupun pengelolaan sumber daya manusia yang semakin kompleks. 

Tapi meskipun begitu, digital marketing tetap berdiri di atas fondasi yang sama yaitu membutuhkan target audiens, orang yang benar-benar dituju untuk menerima pesan, merasakan manfaat, dan pada akhirnya terhubung dengan brand. Tanpa audiens yang jelas, strategi digital marketing hanya akan berjalan tanpa arah.

Apa Itu Target Audiens? 

Sebelum mengenal target audience, mari mulai dari istilah audiens. Audiens adalah unsur penting dalam lingkup komunikasi massa. Mereka berperan sebagai penerima pesan, baik berupa produk, jasa, maupun ide yang ditawarkan.

Pesan yang disampaikan tersebut harus menarik, relevan, dan mampu mendapatkan perhatian audiens. Misalnya dalam bentuk iklan atau informasi. 

Untuk bisa mencapainya, sebuah brand perlu memahami keinginan, minat, hingga kondisi mental audiens. Dari sinilah pentingnya mengidentifikasi siapa sasaran yang paling logis dan sesuai, agar pesan yang dibangun dapat tepat sasaran.

Maka, target audience dapat dipahami sebagai kelompok orang yang paling potensial untuk menerima, memahami, dan merespons pesan dari sebuah brand. Inilah yang menjadikannya salah satu fondasi utama dalam dunia digital marketing.

Baca juga: User Persona: Rahasia Memahami Pelanggan dan Meningkatkan Penjualan

Bagaimana cara menentukan Target Audiens?

Digital marketing membutuhkan pengetahuan penting untuk parameter target audiens, membuatnya lebih relevan bagi sebuah brand; demografi karakteristik, geografi karakteristik dan psikologi karakteristik (kelas sosial, value, budaya dan lainnya). 

Strategi ini penting untuk mengerti apa yang akan disampaikan brand dan ditangkap oleh audiens itu sendiri. Untuk menentukan target audience, ada beberapa yang perlu diperhatikan:

  • Demografis – usia, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, pendapatan.
  • Geografis – lokasi tempat tinggal atau area tempat audiens berada.
  • Psikografis – gaya hidup, nilai yang dianut, budaya, kepribadian, dan sifat karakter.
  • Perilaku – kebiasaan belanja, platform yang sering digunakan, hingga preferensi dalam membeli online atau offline.

Macam-Macam Target Audience

Berikut ini macam-macam target audience: 

1. End Consumers (konsumen akhir)

Konsumen akhir atau end user adalah individu yang membeli produk atau jasa untuk dipakai sendiri, baik untuk kebutuhan pribadi, keluarga, maupun rumah tangga.

  • Fokus pembelian: kebutuhan dan keinginan pribadi.
  • Jumlah pembelian: biasanya dalam jumlah kecil atau satuan.
  • Hubungan dengan produsen: tidak ada hubungan langsung yang jangka panjang. Transaksi umumnya singkat, sesuai kebutuhan saat itu.

Contoh: seseorang membeli laptop untuk kuliah, membeli sepatu untuk dipakai sendiri, atau membeli bahan makanan di supermarket.

2. Business Customers (pelanggan bisnis/B2B)

Pelanggan bisnis adalah perusahaan atau organisasi yang membeli produk atau jasa dari perusahaan lain untuk mendukung operasional atau memproduksi barang lain. Model ini dikenal dengan istilah business-to-business (B2B).

  • Fokus pembelian: kebutuhan operasional atau produksi. Proses pembelian lebih kompleks dan biasanya melibatkan banyak pihak di dalam perusahaan.
  • Jumlah pembelian: cenderung dalam jumlah besar dan rutin.
  • Hubungan dengan produsen: umumnya jangka panjang, dengan kerja sama erat demi menjaga pasokan stabil dan kualitas produk.

Contoh: pabrik mobil membeli baja dari produsen baja untuk membuat bodi mobil, atau perusahaan membeli software akuntansi untuk tim keuangan.

3. Resellers (penjual kembali)

Reseller adalah individu atau perusahaan yang membeli produk dari produsen atau distributor untuk dijual kembali kepada konsumen akhir atau pelanggan bisnis, dengan tujuan mendapatkan keuntungan.

  • Fokus pembelian: melihat kebutuhan pasar. Reseller membeli produk untuk stok, lalu menjualnya kembali dengan margin harga tertentu.
  • Jumlah pembelian: bisa dalam jumlah besar, tergantung skala bisnis reseller.
  • Hubungan dengan produsen: terjalin sebagai mitra bisnis—produsen menyediakan produk, sedangkan reseller fokus pada pemasaran dan penjualan.

Contoh: toko kelontong yang membeli produk dari distributor untuk dijual kembali, atau toko online yang menjual berbagai produk dari banyak merek di marketplace.

Perbedaan Target Audience dan Target Market

Jika target audience lebih menekankan pada siapa yang akan menerima pesan secara spesifik, maka ada konsep lain yang cakupannya lebih luas, yaitu target market. 

Target market berbicara tentang keseluruhan segmen konsumen yang mungkin membeli produk, sedangkan target audience adalah bagian yang lebih fokus dari pasar tersebut—mereka yang benar-benar menjadi sasaran utama dalam komunikasi pemasaran.

  • Target Market: cakupannya lebih luas, mencakup seluruh segmen konsumen yang berpotensi membeli produk.
  • Target Audience: lebih spesifik, yaitu bagian dari target market yang menjadi fokus utama komunikasi pemasaran, misalnya audiens iklan atau kampanye tertentu.

Contoh: Sebuah brand skincare memiliki target market perempuan usia 18–35 tahun. Namun, target audiencenya untuk kampanye “Anti-Acne” bisa lebih spesifik, misalnya mahasiswi usia 18–24 tahun yang tinggal di kota besar.

Baca juga: Retargeting dan Remarketing: Formula Ampuh Tingkatkan Konversi dan ROI

Mengetahui target audiens merupakan hal yang sangat penting dalam membangun strategi digital marketing yang efektif. Dengan meneliti dan melakukan segmentasi audiens berdasarkan demografi, geografi, dan perilaku, brand dapat memastikan kampanye marketing menjangkau audiens yang tepat dan pada waktu yang tepat sehingga hasilnya lebih maksimal. 

Untuk mengoptimalkan proses ini dan mengembangkan strategi yang sesuai dengan tujuan bisnis, segera konsultasi bersama agensi digital marketing Indonesia Ematic Solutions dan temukan bagaimana kami dapat membantu Anda mencapai hasil yang lebih baik.

Ditulis oleh: Wafa FalaahNisa, Digital Marketing Intern.

Facebook
LinkedIn
Twitter
WhatsApp
Email

if you want to learn more about the trends