Ada berbagai jenis funnel yang digunakan dalam dunia bisnis, dan yang paling populer adalah sales funnel yang berfokus pada proses penjualan hingga tercapainya transaksi.
Namun, ada juga marketing funnel yang menawarkan perspektif lebih luas dengan menggambarkan perjalanan pelanggan sejak pertama kali mengenal brand, mempertimbangkan produk, melakukan pembelian, hingga akhirnya menjadi pelanggan setia.
Dengan memahami setiap tahapan dalam marketing funnel berikut, bisnis Anda dapat menyusun strategi yang lebih efektif untuk menarik prospek, membangun hubungan, menjaga minat mereka, dan mendorong loyalitas pelanggan.
Apa itu Marketing Funnel?
Marketing funnel adalah model yang menggambarkan perjalanan calon pelanggan, mulai dari interaksi pertama dengan brand hingga akhirnya membeli produk.
Disebut funnel karena bentuknya menyerupai corong, bagian atas diisi banyak orang yang baru mengenal brand, lalu jumlahnya semakin berkurang pada setiap tahap berikutnya hingga hanya sebagian kecil yang benar-benar menjadi pelanggan setia.
Tahapan marketing funnel ini biasanya terdiri dari lima tahap yaitu awareness (kesadaran), consideration (pertimbangan), conversion (konversi), loyalty (loyalitas), dan advocacy (advokasi).
Baca juga: Customer Journey: Definisi, Tahapan, serta Panduan Membuat Customer Journey Map
Fungsi Marketing Funnel
Fungsi marketing funnel adalah mengelola dan mengarahkan proses interaksi dengan calon pelanggan sesuai dengan tahapan mereka.
Melalui funnel, bisnis dapat merancang strategi pemasaran yang lebih terfokus pada setiap tahap, meningkatkan peluang konversi dari prospek menjadi pelanggan, sekaligus mendorong pelanggan yang sudah ada untuk tetap loyal dan terlibat dengan brand.
Tahapan Marketing Funnel

Begini tahapan mulainya marketing funnel:
1. Awareness
Tahap awareness (kesadaran) adalah tahap pertama di mana prospek mengenal produk atau layanan yang ditawarkan oleh brand.
Tujuan utamanya adalah membangun kesadaran tentang bisnis tersebut sehingga prospek mulai mengenal dan membangun hubungan dengan brand.
2. Consideration
Consideration (pertimbangan) adalah tahap di mana prospek mulai mempertimbangkan produk atau layanan sebagai solusi atas masalah mereka.
Pada tahap ini, mereka membandingkan dan mengevaluasi berbagai pilihan sebelum membuat keputusan.
3. Conversion
Conversion (konversi) adalah tahap ketika prospek memutuskan untuk melakukan pembelian dan resmi menjadi pelanggan dengan menyelesaikan transaksi.
Tahap ini sangat penting dalam marketing funnel karena menjadi bukti nyata keberhasilan dari upaya pemasaran.
4. Loyalty
Loyalitas adalah tahap di mana pelanggan yang sudah membeli kembali melakukan interaksi positif dengan brand dan memilih untuk kembali membeli produk atau menggunakan layanan secara berkelanjutan.
5. Advocacy
Advokasi adalah tahap ketika pelanggan loyal berubah menjadi pendukung aktif brand dengan merekomendasikan produk atau layanan kepada orang lain.
Tahap ini dapat menciptakan efek viral sekaligus memperluas jangkauan pemasaran tanpa memerlukan biaya tambahan.
Baca juga: Peran Penting Agensi Media Sosial dalam Pemasaran Digital
Contoh Penerapan Strategi Berdasarkan Marketing Funnel
Berikut contoh penerapan strategi berdasarkan marketing funnel:
1. Awareness
Pada tahap awareness, tujuan utama adalah memperkenalkan brand atau produk kepada audiens yang lebih luas.
Strategi yang biasa digunakan meliputi pembuatan konten menarik di media sosial, blog, atau video, serta penggunaan iklan berbayar seperti Google Ads atau Instagram Ads. Optimasi SEO juga penting agar brand mudah ditemukan secara organik oleh calon pelanggan.
Contoh:
Sebuah brand skincare membuat video tutorial perawatan kulit di TikTok dan Instagram Reels untuk menjangkau audiens muda yang sebelumnya belum mengenal produknya.
2. Consideration
Di tahap ini, calon pelanggan mulai menilai dan mempertimbangkan produk atau layanan yang ditawarkan.
Strateginya bisa berupa penyediaan e-book gratis, webinar edukasi, atau panduan produk. Menampilkan testimoni, review, dan studi kasus juga membantu membangun kepercayaan.
Contoh:
Brand software mengadakan webinar gratis tentang tips manajemen waktu menggunakan aplikasi mereka, sekaligus menunjukkan demo fitur yang dapat mempermudah pekerjaan.
3. Conversion
Tahap conversion bertujuan mengubah calon pelanggan menjadi pembeli. Strategi yang efektif termasuk memberikan promo atau free trial, menyederhanakan proses pembelian, serta menggunakan retargeting ads untuk audiens yang sebelumnya sudah mengunjungi website.
Contoh:
E-commerce menawarkan diskon 20% untuk pelanggan yang meninggalkan keranjang belanja agar mereka terdorong menyelesaikan pembelian.
4. Loyalty
Setelah pelanggan membeli, penting untuk membangun loyalitas agar mereka tetap kembali.
Strategi yang dapat diterapkan antara lain program loyalty atau reward points, email personalisasi dengan rekomendasi produk, serta layanan pelanggan yang responsif dan solutif.
Contoh:
Sebuah kafe memberikan stempel digital pada aplikasi mereka, dan setiap pembelian ke-10 pelanggan mendapatkan minuman gratis.
5. Advocacy
Tahap terakhir adalah membuat pelanggan menjadi promotor brand. Strategi yang dapat dilakukan meliputi mendorong user-generated content, membuat referral program, dan memberikan penghargaan untuk testimonial atau review pelanggan.
Contoh:
Brand fashion meminta pelanggan membagikan foto memakai produk mereka dengan hashtag khusus, dan memberikan hadiah bagi konten terbaik yang diposting.
Baca juga: Strategi Bisnis Terbaru: Social Media Marketing
Dari artikel ini, Anda mengetahui bahwa marketing funnel adalah kerangka yang membantu brand memahami perjalanan pelanggan, mulai dari menarik perhatian prospek, mendorong pembelian, hingga membangun loyalitas jangka panjang.
Jadi, tunggu apalagi? Konsultasikan strategi marketing Anda dengan agensi digital marketing Ematic Solution sekarang dan temukan cara efektif meningkatkan penjualan melalui berbagai layanan kami, mulai dari SEO, Content Marketing, Ads, CRM, dan masih banyak lagi secara gratis!