7 Manfaat MMP dalam Mobile App Marketing

Di era sekarang ini, kita nggak kekurangan informasi—malah kebanjiran. Jadi, tantangan sebenarnya tuh apa, sih? Tantangannya ada di gimana caranya ngubah banjir informasi ini jadi aliran tindakan yang terarah. Coba bayangin kalau kamu punya perpustakaan, tapi semua bukunya ditulis pakai bahasa yang nggak bisa dipahami. Nah, begitulah rasanya ngeliat data mentah tanpa tau gimana cara interpretasi yang tepat. Tapi keajaiban bisa terjadi saat kita bisa memahami angka-angka itu dan memakainya untuk membuat keputusan yang cerdas. Ini bukan cuma soal punya banyak informasi—tapi tahu gimana cara memanfaatkannya. Sejatinya dalam bisnis, kekuatan itu datang dari kemampuan perusahaan dalam menggunakan informasi dengan bijak untuk mengambil keputusan yang tepat. Dalam permainan bisnis, data yang bagus bisa bantu kita buat jadi pemenang. Untuk menang, kita perlu waspada dengan informasi yang salah dan teliti dalam mengawasi apa yang kita lakukan.  Itu sebabnya, memilih partner yang tepat untuk membantu kita menjelajahi medan ranjau data ini bukan cuma penting—tapi bisa jadi penentu antara sukses besar atau sekadar bertahan di pasar sekarang. Nah, disinilah MMP masuk sebagai pihak yang akan ngebantu kita. Baca juga: Mengenal First Party Data untuk Bisnis Apa itu MMP? MMP itu singkatan dari Mobile Measurement Partner. Anggap aja MMP ini sebagai alat canggih yang bantu perusahaan ngerti seberapa jitu strategi marketing aplikasi mobile mereka. Coba bayangin kamu seorang developer game yang baru aja ngeluncurin game mobile baru. Pastinya kamu pengen tahu: Berapa banyak orang yang download game kamu Dari mana aja orang-orang men-download (misalnya dari iklan di medsos atau toko aplikasi) Apa aja yang dilakuin user di dalam game setelah mereka download Nah, MMP ini yang bantuin kamu lacak semua info itu. Ibaratnya kayak rapor buat usaha marketing aplikasi mobile kamu, nunjukin mana yang udah oke dan mana yang masih perlu diperbaiki. Jadi, MMP ini tuh kayak asisten pribadi yang ngasih kamu gambaran jelas tentang kinerja marketing aplikasi kamu. Keren kan? Contoh Aplikasi MMP Berikut adalah aplikasi MMP yang bisa kamu coba: 1. AppsFlyer Sumber: AppsFlyer AppsFlyer menjadi salah satu MMP favorit para marketer. Selain memiliki dashboard yang mudah dimengerti, AppsFlyer juga bisa mendeteksi dan memblokir instalasi iklan palsu agar tidak merugikan budget marketing.  2. Adjust  Sumber: Adjust Adjust juga memiliki fitur pemblokiran aktivitas penipuan iklan sekaligus memiliki pelacakan event yang sangat fleksibel dan audience builder untuk segmentasi. Adjust biasanya digunakan oleh bisnis menengah hingga besar karena struktur harganya lebih fleksibel 3. Branch Sumber: Branch Branch memiliki fokus pada deep link yang bisa membawa user langsung ke fitur atau aplikasi tertentu dalam aplikasi. Jadi, aplikasi ini cocok untuk brand yang ingin meningkatkan pengalaman instalasi pada penggunaan aplikasinya. Baca juga: Apa Itu Marketing Funnel? Kenapa Butuh Pake MMP? Gini deh, misalnya ada aplikasi yang kamu lihat iklannya dalam dua bentuk: iklan video pendek dan iklan banner di sebuah website. Kamu nonton iklan videonya, terus setelahnya lupa. Lalu, besoknya, kamu lihat iklan bannernya, klik, dan akhirnya download aplikasinya. Biasanya sih, iklan banner bakal dapet semua credit buat download itu, ya kan? Tapi itu nggak adil banget, kan? Soalnya iklan video juga punya andil, meskipun kamu nggak langsung klik pas saat itu. Nah, di sini nih MMP masuk. MMP itu kayak wasit buat iklan aplikasi. Dia ngecek semua iklan yang kamu lihat buat sebuah aplikasi, bukan cuma yang terakhir.  Jadi, dalam kasus ini, MMP bakal ngasih sebagian credit ke iklan video karena udah bikin kamu inget soal aplikasinya, dan sebagian lagi ke iklan banner yang bikin kamu akhirnya download. Buat para pembuat aplikasi, MMP ini penting banget karena bisa membantu mereka buat paham iklan mana yang bener-bener manjur dan di mana mereka harus ngeluarin duit. Tanpa MMP, mereka bisa aja buang-buang duit buat iklan yang sebenernya nggak efektif.  Jadi, MMP itu intinya adalah cara buat mastiin semua iklan dapet kesempatan yang adil dan si pembuat aplikasi bisa pake duit mereka dengan lebih bijak. Gimana? Udah lebih jelas belum fungsi MMP itu apa? Daftar Manfaat MMP untuk Bisnis Terus manfaat apa sih, yang bisa didapatkan kalau pake MMP? Banyak, dong! Nih, ada beberapa manfaat yang bisa kamu dapatkan, antara lain:  1. Data yang akurat banget Mobile Measurement Partner (MMP) memberikan data yang presisi dan real-time, mulai dari jumlah instalasi aplikasi, sumber trafik, perilaku pengguna di dalam aplikasi, hingga performa setiap kampanye pemasaran.  Dengan tingkat akurasi ini, perusahaan tidak hanya mendapat angka, tetapi juga insight yang dapat langsung diolah menjadi strategi. 2. Keputusan yang lebih jitu Data detail dari MMP menjadi landasan pengambilan keputusan yang lebih cerdas. Perusahaan bisa mengetahui kanal mana yang paling efektif, audiens mana yang paling responsif, hingga jenis kampanye apa yang paling menghasilkan.  Alhasil, alokasi anggaran pemasaran bisa lebih fokus pada kanal yang benar-benar memberikan dampak. 3. Hemat waktu Tanpa MMP, tim pemasaran harus mengumpulkan dan menggabungkan data dari berbagai platform secara manual. Proses ini memakan waktu dan rentan kesalahan.  Dengan MMP, semua data otomatis terintegrasi dalam satu dashboard sehingga analisis lebih cepat, praktis, dan minim risiko human error. 4. Ngerti banget perjalanan user MMP memantau keseluruhan customer journey, mulai dari saat pengguna pertama kali melihat iklan, mengkliknya, mengunduh aplikasi, hingga tindakan yang mereka lakukan di dalam aplikasi. Insight ini sangat berguna untuk memahami titik kritis yang memengaruhi konversi dan retensi pengguna. 5. Ngukur ROI (Return On Investment) Melalui laporan MMP, perusahaan dapat melihat dengan jelas kampanye mana yang memberikan hasil terbaik dibandingkan biaya yang dikeluarkan.  Hal ini membantu menilai efektivitas strategi pemasaran, menutup kampanye yang kurang efisien, dan memperkuat yang paling menguntungkan. 6. Pantau lintas platform Pengguna sering berinteraksi dengan brand melalui berbagai perangkat dan platform. MMP membantu melacak perilaku mereka secara konsisten di semua kanal tersebut sehingga perusahaan memiliki pandangan menyeluruh terhadap perjalanan pengguna, bukan potongan data yang terpisah. 7. Patuh sama aturan privasi Isu privasi semakin penting di era digital. MMP yang andal memastikan pengumpulan, penyimpanan, dan pemrosesan data sesuai regulasi yang berlaku, seperti GDPR atau CCPA. Ini melindungi perusahaan dari potensi pelanggaran hukum sekaligus menjaga kepercayaan pengguna terhadap brand.   Hendra Wijaya, salah satu Analytics Consultant kita, bilang gini: “Meskipun kedengarannya nggak sekeren itu, Mobile Measurement Partner (MMP) itu penting banget dan kita butuh banget. MMP ini bisa ngelacak semua usaha

Marketing Funnel: Definisi, Fungsi, dan Tahapannya

Ada berbagai jenis funnel yang digunakan dalam dunia bisnis, dan yang paling populer adalah sales funnel yang berfokus pada proses penjualan hingga tercapainya transaksi.  Namun, ada juga marketing funnel yang menawarkan perspektif lebih luas dengan menggambarkan perjalanan pelanggan sejak pertama kali mengenal brand, mempertimbangkan produk, melakukan pembelian, hingga akhirnya menjadi pelanggan setia.  Dengan memahami setiap tahapan dalam marketing funnel berikut, bisnis Anda dapat menyusun strategi yang lebih efektif untuk menarik prospek, membangun hubungan, menjaga minat mereka, dan mendorong loyalitas pelanggan. Apa itu Marketing Funnel? Marketing funnel adalah model yang menggambarkan perjalanan calon pelanggan, mulai dari interaksi pertama dengan brand hingga akhirnya membeli produk.  Disebut funnel karena bentuknya menyerupai corong, bagian atas diisi banyak orang yang baru mengenal brand, lalu jumlahnya semakin berkurang pada setiap tahap berikutnya hingga hanya sebagian kecil yang benar-benar menjadi pelanggan setia.  Tahapan marketing funnel ini biasanya terdiri dari lima tahap yaitu awareness (kesadaran), consideration (pertimbangan), conversion (konversi), loyalty (loyalitas), dan advocacy (advokasi). Baca juga: Customer Journey: Definisi, Tahapan, serta Panduan Membuat Customer Journey Map Fungsi Marketing Funnel Fungsi marketing funnel adalah mengelola dan mengarahkan proses interaksi dengan calon pelanggan sesuai dengan tahapan mereka.  Melalui funnel, bisnis dapat merancang strategi pemasaran yang lebih terfokus pada setiap tahap, meningkatkan peluang konversi dari prospek menjadi pelanggan, sekaligus mendorong pelanggan yang sudah ada untuk tetap loyal dan terlibat dengan brand. Tahapan Marketing Funnel Begini tahapan mulainya marketing funnel: 1. Awareness Tahap awareness (kesadaran)  adalah tahap pertama di mana prospek mengenal produk atau layanan yang ditawarkan oleh brand.  Tujuan utamanya adalah membangun kesadaran tentang bisnis tersebut sehingga prospek mulai mengenal dan membangun hubungan dengan brand. 2. Consideration Consideration (pertimbangan) adalah tahap di mana prospek mulai mempertimbangkan produk atau layanan sebagai solusi atas masalah mereka.  Pada tahap ini, mereka membandingkan dan mengevaluasi berbagai pilihan sebelum membuat keputusan. 3. Conversion Conversion (konversi) adalah tahap ketika prospek memutuskan untuk melakukan pembelian dan resmi menjadi pelanggan dengan menyelesaikan transaksi.  Tahap ini sangat penting dalam marketing funnel karena menjadi bukti nyata keberhasilan dari  upaya pemasaran. 4. Loyalty Loyalitas adalah tahap di mana pelanggan yang sudah membeli kembali melakukan interaksi positif dengan brand dan memilih untuk kembali membeli produk atau menggunakan layanan secara berkelanjutan. 5. Advocacy Advokasi adalah tahap ketika pelanggan loyal berubah menjadi pendukung aktif brand dengan merekomendasikan produk atau layanan kepada orang lain.  Tahap ini dapat menciptakan efek viral sekaligus memperluas jangkauan pemasaran tanpa memerlukan biaya tambahan. Baca juga: Peran Penting Agensi Media Sosial dalam Pemasaran Digital Contoh Penerapan Strategi Berdasarkan Marketing Funnel Berikut contoh penerapan strategi berdasarkan marketing funnel: 1. Awareness Pada tahap awareness, tujuan utama adalah memperkenalkan brand atau produk kepada audiens yang lebih luas.  Strategi yang biasa digunakan meliputi pembuatan konten menarik di media sosial, blog, atau video, serta penggunaan iklan berbayar seperti Google Ads atau Instagram Ads. Optimasi SEO juga penting agar brand mudah ditemukan secara organik oleh calon pelanggan. Contoh: Sebuah brand skincare membuat video tutorial perawatan kulit di TikTok dan Instagram Reels untuk menjangkau audiens muda yang sebelumnya belum mengenal produknya. 2. Consideration Di tahap ini, calon pelanggan mulai menilai dan mempertimbangkan produk atau layanan yang ditawarkan.  Strateginya bisa berupa penyediaan e-book gratis, webinar edukasi, atau panduan produk. Menampilkan testimoni, review, dan studi kasus juga membantu membangun kepercayaan. Contoh: Brand software mengadakan webinar gratis tentang tips manajemen waktu menggunakan aplikasi mereka, sekaligus menunjukkan demo fitur yang dapat mempermudah pekerjaan. 3. Conversion  Tahap conversion bertujuan mengubah calon pelanggan menjadi pembeli. Strategi yang efektif termasuk memberikan promo atau free trial, menyederhanakan proses pembelian, serta menggunakan retargeting ads untuk audiens yang sebelumnya sudah mengunjungi website. Contoh: E-commerce menawarkan diskon 20% untuk pelanggan yang meninggalkan keranjang belanja agar mereka terdorong menyelesaikan pembelian. 4. Loyalty Setelah pelanggan membeli, penting untuk membangun loyalitas agar mereka tetap kembali.  Strategi yang dapat diterapkan antara lain program loyalty atau reward points, email personalisasi dengan rekomendasi produk, serta layanan pelanggan yang responsif dan solutif. Contoh: Sebuah kafe memberikan stempel digital pada aplikasi mereka, dan setiap pembelian ke-10 pelanggan mendapatkan minuman gratis. 5. Advocacy Tahap terakhir adalah membuat pelanggan menjadi promotor brand. Strategi yang dapat dilakukan meliputi mendorong user-generated content, membuat referral program, dan memberikan penghargaan untuk testimonial atau review pelanggan. Contoh: Brand fashion meminta pelanggan membagikan foto memakai produk mereka dengan hashtag khusus, dan memberikan hadiah bagi konten terbaik yang diposting. Baca juga: Strategi Bisnis Terbaru: Social Media Marketing Dari artikel ini, Anda mengetahui bahwa marketing funnel adalah kerangka yang membantu brand memahami perjalanan pelanggan, mulai dari menarik perhatian prospek, mendorong pembelian, hingga membangun loyalitas jangka panjang. Jadi, tunggu apalagi? Konsultasikan strategi marketing Anda dengan agensi digital marketing Ematic Solution sekarang dan temukan cara efektif meningkatkan penjualan melalui berbagai layanan kami, mulai dari SEO, Content Marketing, Ads, CRM, dan masih banyak lagi secara gratis!

Strategi Bisnis 2025: Social Media Marketing

Di tahun 2025 ini, social media marketing sudah tidak terdengar asing lagi. Mulai dari perusahaan berbasis digital maupun brand berbasis offline sekarang menggunakan media sosial untuk mempromosikan produknya.  Namun, apa itu social media marketing? Apa yang membuat media sosial menjadi media komunikasi & pemasaran yang baik di era digital ini? Apa itu Social Media Marketing? Secara singkat, social media marketing atau SMM adalah aktivitas pemasaran yang memanfaatkan platform-platform media sosial sebagai mediumnya.  SMM dilakukan dengan membuat konten pada media sosial yang disesuaikan dengan target audiens dan juga tujuan yang ingin dicapai brand.  Suatu brand dapat menggunakan berbagai platform media sosial untuk memperkenalkan brand secara general, atau untuk mempromosikan barang dan jasa mereka.  Baca juga: Tool Analitik untuk Membantu Strategi Pemasaran yang Lebih Efektif Manfaat Social Media Marketing untuk Bisnis Menurut data Digital Around The World, di awal bulan Juli 2025 ini sudah ada sekitar 5,41 Miliar pengguna media sosial.  Angka pengguna media sosial ini sama dengan 95,7% dari total seluruh pengguna internet, menjadikan media sosial salah satu tools terbaik untuk pemasaran.  Berikut ini beberapa manfaat social media marketing untuk bisnis: 1. Meningkatkan Brand Awareness Brand awareness atau kesadaran merek adalah sejauh mana calon pelanggan mengenali sebuah brand. Kesadaran merek sangat penting karena menjadi fondasi untuk mencapai berbagai tujuan pemasaran, seperti unggul dalam persaingan, membangun audiens, dan menghasilkan lebih banyak prospek. Melalui social media marketing (SMM), brand awareness dapat ditingkatkan dengan strategi yang tepat, misalnya menggunakan konten visual menarik, berkolaborasi dengan influencer relevan, serta mendorong karyawan untuk membagikan konten perusahaan. Dengan begitu, bisnis dapat menjangkau audiens lebih luas sekaligus memperkuat citra merek. 2. Penggunaan Budget Pemasaran yang Efektif Platform media sosial seperti Instagram, Facebook, TikTok, YouTube, dan lainnya menawarkan cara berpromosi yang lebih hemat biaya.  Brand dapat mulai memperkenalkan diri secara gratis dengan membuat konten, sekaligus memanfaatkan fitur iklan berbayar untuk menjangkau audiens yang lebih luas.  Dengan strategi yang tepat, iklan media sosial dapat membantu memaksimalkan anggaran pemasaran serta meningkatkan return on investment (ROI). 3. Membangun Brand Loyalty Selain sebagai sarana promosi, media sosial memungkinkan brand berinteraksi langsung dengan audiens atau pelanggan. Interaksi ini tidak hanya membangun rasa kebersamaan dalam komunitas, tetapi juga meningkatkan kepercayaan terhadap brand.  Dengan begitu, hubungan emosional dapat semakin kuat dan mendorong audiens bertransformasi dari calon pelanggan menjadi pelanggan setia. 4. Memperoleh Insight untuk Strategi Bisnis Platform media sosial menyediakan data analitik yang membantu bisnis memahami performa kampanye, perilaku audiens, hingga tren pasar. Insight ini berguna untuk menyusun strategi pemasaran yang lebih tepat sasaran. Baca juga: Peran Penting Agensi Media Sosial dalam Pemasaran Digital Contoh Social Media Marketing Menarik di Tahun Ini Setelah mengetahui lebih lanjut seputar Social Media Marketing, Anda tentu saja dapat mulai membangun strategi SMM untuk bisnis Anda. Mari kita lihat beberapa contoh Social Media Marketing yang menarik di tahun 2025 ini: 1. Seasonal & Emotional Marketing Salah satu cara paling ampuh untuk menarik hati pelanggan adalah dengan menyentuh hati mereka lewat hal-hal yang dekat dengan mereka.  Berbagai brand melakukan berbagai aktivitas marketing di media sosial yang sesuai dengan suatu topik yang relevan bagi audiens. Hal ini juga dilakukan untuk meningkatkan kepercayaan brand.  2. Sensory Marketing Sensory? Marketing? Apa tidak salah? Tidak! Ada satu tren di media sosial dalam satu tahun terakhir ini di mana brand menggabungkan produk foto dengan berbagai elemen lain yang dapat memberikan gambaran mengenai apa yang pelanggan dapat “rasakan” saat menggunakan produk tersebut. Hal ini biasanya dilakukan oleh beberapa beauty brands seperti Hair Syrup dan Rhodes. 3. Fitur Stickers & Filters di Media Sosial Di beberapa tahun terakhir, efek stiker & filter menjadi salah satu fitur social media marketing favorit oleh berbagai brand di dunia. Fitur ini biasanya digunakan dengan tujuan menambah awareness dari suatu bisnis melalui Instagram Story, TikTok filter, dan lain sebagainya.  Fitur-fitur ini dibuat dengan tujuan menarik perhatian dari audiens yang kemudian ingin menggunakan juga fitur tersebut, dan mencari tahu brand secara lebih lanjut. Salah satu contohnya adalah Sephora Shopping Filter. 4. User-Generated Content (UGC) User-Generated Content (UGC) adalah konten yang dibuat langsung oleh pelanggan atau pengguna produk, baik berupa foto, video, review, maupun testimoni. Konten ini biasanya dibagikan di media sosial menggunakan hashtag tertentu atau melalui partisipasi dalam campaign brand. Contoh brand yang melakukan UGC adalah Apple yang sering menggunakan konten foto dan video hasil jepretan penggunanya dengan kampanye #ShotOniPhone. Strategi ini memperlihatkan kualitas kamera iPhone sekaligus menampilkan kreativitas audiens di seluruh dunia. Apakah Anda Siap Meningkatkan Bisnis dengan Social Media Marketing? Social media marketing kini menjadi salah satu strategi paling efektif untuk menjangkau audiens yang lebih luas, membangun brand awareness, dan mendorong penjualan. Dengan pemanfaatan platform yang tepat, konten yang relevan, serta strategi yang konsisten, bisnis dapat tumbuh lebih cepat dan memiliki hubungan yang lebih dekat dengan pelanggan. Jika Anda ingin mendapatkan hasil yang lebih optimal, bekerja sama dengan penyedia jasa social media marketing terpercaya adalah pilihan yang tepat. Ematic Solutions sebagai Agensi Digital Marketing Indonesia siap membantu Anda merancang dan menjalankan strategi SMM yang efektif untuk meningkatkan performa bisnis Anda secara signifikan. Ditulis oleh: Flavia Hansa

Rekomendasi 6 Software Aplikasi CRM, Gratis!

rekomendasi saplikasi crm gratis

Pernah merasa kewalahan mengelola data pelanggan? Atau, merasa sulit melacak interaksi dan prospek penjualan? Jika jawabannya ya, ini saatnya kenal lebih dekat dengan Customer Relationship Management atau yang biasa kita kenal dengan CRM. Mengelola hubungan dengan pelanggan adalah salah satu kunci utama keberhasilan bisnis. Tapi, jangan khawatir, memulai CRM tidak melulu perlu mengeluarkan biaya besar. Dalam artikel ini, kami akan membahas secara tuntas apa itu CRM, manfaatnya, dan memberikan 6 rekomendasi aplikasi CRM gratis untuk meningkatkan penjualan dan loyalitas pelanggan. Apa Itu Aplikasi CRM? Aplikasi CRM adalah sebuah sistem teknologi yang dirancang untuk membantu perusahaan dalam mengelola dan menganalisis interaksi dengan pelanggan saat ini dan di masa depan. Tujuan utamanya adalah untuk memperbaiki hubungan bisnis, meningkatkan loyalitas pelanggan, dan mendorong pertumbuhan penjualan. Semua data pelanggan, mulai dari riwayat pembelian, interaksi email, hingga preferensi pribadi, tersimpan rapi dalam satu platform. Hal ini memungkinkan tim CRM untuk bekerja lebih efisien, memberikan layanan yang lebih personal, dan mengambil keputusan strategis yang lebih baik. Baca juga: Kenali Apa Itu Bounce Email Kenapa CRM Sangat Penting untuk Bisnis?  Menggunakan aplikasi CRM, bahkan yang gratis sekalipun, dapat memberikan dampak signifikan bagi bisnis. Berikut adalah beberapa manfaat utamanya: 1. Meningkatkan Efisiensi Tim Penjualan Tidak perlu lagi mencari-cari data di berbagai spreadsheet. Semua informasi pelanggan tersedia dalam satu dashboard, mempercepat proses tindak lanjut prospek. 2. Memperbaiki Layanan Pelanggan Dengan riwayat interaksi yang lengkap, tim dapat memberikan solusi yang lebih cepat dan tepat, sehingga meningkatkan kepuasan pelanggan. 3. Meningkatkan Penjualan dan Loyalitas Pelanggan Memahami pelanggan secara lebih dalam akan membantu untuk menawarkan produk atau layanan yang relevan, mendorong pembelian berulang, dan membangun hubungan jangka panjang. 4. Analisis Data yang Lebih Akurat CRM menyediakan laporan dan analitik yang membantu melihat tren penjualan, mengidentifikasi prospek terbaik, dan membuat strategi pemasaran yang lebih efektif. 5. Kolaborasi Tim yang Lebih Baik Seluruh tim, mulai dari penjualan, pemasaran, hingga layanan pelanggan, dapat mengakses data yang sama, memastikan komunikasi yang lancar dan terkoordinasi. Rekomendasi Aplikasi CRM Gratis  Tidak perlu menunggu modal besar, bisa mulai mengoptimalkan manajemen pelanggan dengan salah satu dari aplikasi CRM gratis ini. Setiap aplikasi memiliki keunggulan dan fitur unik, jadi pilihlah yang paling sesuai dengan kebutuhan bisnis kamu. 1. Klaviyo Sumber: Klaviyo  Klaviyo adalah platform CRM yang berfokus pada email dan SMS marketing untuk bisnis e-commerce. Versi gratisnya memungkinkan pengiriman hingga 500 email dan 150 SMS ke 250 kontak. Sangat ideal untuk bisnis yang ingin membangun hubungan melalui komunikasi berbasis kampanye. 2. OptiMonk  Sumber: Optimonk OptiMonk berfokus pada meningkatkan konversi dengan fitur seperti pop-up, notifikasi sticky bar, dan gamification. Ada paket gratis untuk 1 domain dengan 15.000 tampilan halaman per bulan, unlimited users, dan all feature yang cocok untuk bisnis yang ingin menangkap data pengunjung baru. 3. Campaign Monitor  Sumber: Campaign Monitor Campaign Monitor menyediakan fitur CRM email marketing yang intuitif. Paket gratisnya dapat mengirimkan 500 email ke 500 kontak, dengan fitur kustomisasi dan analisis yang sudah termasuk pemakaian oleh 3 users. 4.  Mailjet  Sumber: Mailjet Mailjet menawarkan solusi email marketing dengan paket gratis yang memungkinkan pengiriman 6.000 email per bulan atau 200 email per hari. Fitur utamanya adalah API, SMTP Relay, Webhook, email editor, statistik dasar, dan form builder. 5. Mailchimp  Sumber: Mailchimp Mailchimp adalah salah satu platform email marketing paling populer. Versi gratisnya cocok untuk pemula, dengan fitur pengiriman email hingga 1.000 email per bulan dengan email support gratis selama 30 hari. 6. OneSignal Sumber: OneSignal  OneSignal adalah platform komunikasi yang menyediakan notifikasi push, email, SMS, dan notifikasi dalam aplikasi. Paket gratisnya memberikan kemampuan untuk mengirimkan 10.000 email per bulan, notifikasi push tanpa batas, dan journey workflows yang cocok untuk bisnis yang ingin menjangkau pelanggan secara instan. Baca juga: Transformasi Bisnis di Indonesia: CRM Bikin Omzet Makin Ngebut! Tips Memilih Aplikasi CRM yang Tepat Sebelum memutuskan, pertimbangkan beberapa hal ini: 1. Pahami Kebutuhan Bisnis Anda Sebelum memilih CRM, identifikasi dulu tujuan utama penggunaannya. Apakah untuk meningkatkan penjualan, memperkuat layanan pelanggan, atau mengelola kampanye pemasaran? Dengan memahami kebutuhan spesifik, Anda bisa memilih fitur yang benar-benar relevan sehingga CRM tidak menjadi rumit atau mubazir. 2. Perhatikan Kemudahan Penggunaan CRM yang efektif harus mudah digunakan oleh tim. Tampilan yang intuitif, navigasi sederhana, dan proses input data yang cepat akan membuat karyawan lebih konsisten menggunakannya. Ingat, aplikasi secanggih apa pun tidak akan maksimal jika tim kesulitan mengoperasikannya. 3. Pastikan Fitur Sesuai Prioritas Setiap CRM memiliki fitur berbeda, mulai dari manajemen kontak, otomatisasi pemasaran, pelacakan penjualan, hingga integrasi multi-channel. Pilih yang sesuai dengan prioritas bisnis Anda. Misalnya, untuk bisnis ritel online, fitur integrasi e-commerce dan chatbot mungkin lebih penting dibandingkan analitik kompleks. 4. Cek Integrasi dengan Tools Lain Pastikan aplikasi CRM dapat terhubung dengan software lain yang sudah Anda gunakan, seperti email marketing, WhatsApp Business API, marketplace, atau aplikasi akuntansi. Integrasi yang lancar akan membuat alur kerja lebih efisien tanpa harus memindahkan data secara manual. 5. Pertimbangkan Skalabilitas Pilih CRM yang dapat berkembang seiring pertumbuhan bisnis. Misalnya, jika saat ini bisnis Anda masih kecil, pilih paket dasar yang bisa ditingkatkan ke versi lebih lengkap saat jumlah pelanggan atau tim bertambah. Dengan begitu, Anda tidak perlu migrasi sistem saat bisnis berkembang. 6. Tinjau Dukungan dan Keamanan Dukungan teknis yang responsif dan keamanan data adalah hal penting. Pastikan vendor CRM memiliki layanan pelanggan yang cepat membantu serta sistem keamanan yang melindungi data pelanggan Anda dari kebocoran. 7. Uji Coba Sebelum Membeli Banyak penyedia CRM menawarkan free trial atau demo. Manfaatkan kesempatan ini untuk mencoba langsung, mengevaluasi performa, dan memastikan aplikasi sesuai dengan kebutuhan tim Anda sebelum melakukan investasi jangka panjang. Dengan memilih aplikasi CRM gratis yang tepat, bisnis Anda bisa mulai mengelola pelanggan lebih efisien tanpa harus mengeluarkan biaya besar di awal. Namun, seiring pertumbuhan bisnis, kebutuhan akan fitur yang lebih lengkap dan dukungan profesional tentu akan meningkat.  Jika Anda ingin solusi yang lebih terintegrasi, aman, dan sesuai dengan kebutuhan khusus perusahaan, menggunakan jasa CRM profesional bisa menjadi pilihan terbaik untuk memastikan strategi manajemen pelanggan berjalan optimal. Ditulis oleh: Jessica Chandra

Perbedaan SEO On Page dan SEO Off Page, Mana yang Paling Penting?

Setiap Search Engine Specialist (SEO) Specialist tahu bahwa untuk meningkatkan performa situsnya di mesin pencari ada dua strategi yang dilakukan yaitu SEO On Page dan SEO Off Page. Keduanya sama-sama penting dalam strategi SEO. Namun, baik SEO On Page atau SEO Off Page memiliki tujuan cara mengoptimasi yang sangat berbeda. Ketahui perbedaan antara keduanya di bawah ini! Apa Itu SEO On Page? SEO On Page adalah segala optimasi yang dilakukan di dalam internal situs. Dengan kata lain, kamu meningkatkan performa situs web dengan memperbaiki setiap elemen yang ada dalam situs. Tujuan dari optimasi SEO On Page adalah agar membuat situs lebih mudah dipahami oleh mesin pencari dan memberikan pengalaman terbaik bagi pengunjung. Optimasi SEO On Page berfokus untuk memperbaiki: meta tags, url, struktur heading, ukuran gambar, alt text gambar, internal link, kecepatan situs, hingga segala konten yang ada di situs. Baca juga: Panduan Lengkap SEO On Page untuk Pemula Apa Itu SEO Off Page? Berbeda halnya dengan SEO Off Page, optimasi mesin pencari jenis ini menerapkan strategi yang dilaksanakan di luar situs.  Strategi SEO Off Page berupaya untuk membangun kredibilitas, otoritas, dan relevansi situs web kamu di mata mesin pencari melalui sumber eksternal. Faktor eksternal tersebut bisa berupa mendapatkan tautan dari situs lain ke situs kamu, promosi di media sosial, dan  mendapatkan sebutan brand kamu di platform lain. Perbedaan SEO On Page & SEO Off Page Dari kedua pengertian tersebut, dapat kita ketahui bahwa SEO On Page dan SEO Off Page begitu berbeda. Lebih lanjutnya, Ematic Solutions jelaskan di sini: 1. Perbedaan Komponen Optimasi Perbedaan utama antara optimasi on page dan off page ada pada bagian komponen optimasi.  SEO On page optimasinya langsung di dalam situs web kamu untuk meningkatkan kualitas dan relevansi di penelusuran mesin pencari, komponen utama SEO On Page, meliputi: Sementara itu, SEO Off page optimasinya dilakukan di luar situs web, yang meliputi: 2. Perbedaan Cara Kerja  Kamu bisa bekerja mengoptimalkan segala elemen yang ada dalam situs kamu jika mengoptimalkan SEO On Page, sebaliknya SEO Off Page bekerja dengan cara membangun otoritas dan kepercayaan situs web kamu dari faktor eksternal. 3. Perbedaan Manfaat Manfaat utama SEO On Page terletak pada bagian mana situs web dapat memberikan pengalaman terbaik bagi para pengunjung sekaligus membuat situs mudah dipahami oleh mesin pencari. Sebaliknya, manfaat utama dari SEO Off Page untuk situs web kamu bisa dipercaya oleh mesin pencari. Semakin banyak situs lain yang kredibel dan relevan memberikan sinyal ke situs kamu, maka semakin tinggi kepercayaan mesin pencari ke situs kamu. 4. Perbedaan Elemen Elemen SEO On Page adalah segala faktor optimasi yang bisa dikendalikan langsung dari dalam situs web. Ini mencakup struktur teknis, kualitas konten, pengalaman pengguna, hingga berbagai hal yang ada di situs kamu. Elemen SEO Off mencakup pada semua aktivitas yang dilakukan di luar situs web untuk meningkatkan reputasi dan otoritasnya. Elemen SEO Off Page mencakup backlink, promosi melalui media sosial, brand mention, hingga partisipasi di komunitas daring. 5. Perbedaan Tujuan Tujuan utama dari SEO On Page adalah memastikan mesin pencari bisa memahami situs web dengan baik dan memberikan pengalaman terbaik bagi pengunjung. Sedangkan, SEO Off Page menekankan untuk membangun popularitas, otoritas, kredibilitas di mesin pencari dan di mata pengguna.  6. Perbedaan Kontrol  SEO On Page dapat dikontrol dengan kendali dari pemilik atau pengelola situs web karena berhubungan dengan optimasi di dalam situs web. Sementara itu, SEO Off Page tidak bisa sepenuhnya dikendalikan karena bergantung pada faktor eksternal. 7. Perbedaan Tingkat Kesulitan Dilihat dari tingkat kesulitannya, SEO on-page cenderung lebih mudah karena semua optimasi bisa dilakukan langsung oleh pengelola situs. Jika sudah memahami dasar-dasar SEO, perbaikan on-page dapat dilakukan dengan cepat dan hasilnya lebih segera terlihat. Sementara itu, SEO off-page lebih sulit karena bergantung pada faktor eksternal yang tidak bisa sepenuhnya dikendalikan. Upaya seperti mendapatkan backlink atau membangun reputasi membutuhkan kerja sama dengan pihak lain serta konsistensi dalam jangka panjang. 8. Perbedaan Hubungan dengan Pengguna SEO On Page berfokus pada bagaimana pengguna berinteraksi langsung dengan situs web. Hubungan ini terjalin melalui kemudahan navigasi, konten yang berkualitas, kecepatan akses, hingga tampilan situs yang nyaman di berbagai perangkat. SEO off-page membangun hubungan dengan pengguna secara tidak langsung melalui reputasi yang terbentuk di luar situs web. Hubungan ini berfokus pada persepsi publik, di mana pengguna menilai apakah sebuah situs layak dipercaya dan dianggap sebagai sumber yang kredibel. Strategi SEO Mana Harus Dioptimasi untuk Bisnis Anda? Menurut ahli SEO dan juga CEO dari Ubersuggest, Neil Patel, menyatakan bahwa SEO adalah upaya holistik, sehingga strategi SEO dari strategi On Page, Off Page, maupun teknikal harus dijalankan agar mendapatkan hasil yang maksimal. Jadi, bagi para pelaku bisnis ataupun SEO Specialist hendaknya melakukan ketiga strategi SEO agar situs web bisa dikunjungi banyak orang, dan pada akhirnya berkontribusi baik pada upaya pemasaran perusahaan. Namun, mana strategi yang perlu dilakukan terlebih dahulu?  Seperti yang kita ketahui SEO adalah upaya untuk meningkatkan performa situs web kita agar bisa ditemukan pengguna di mesin pencari. Menurut Google, upaya penting yang paling utama adalah memudahkan bot mesin pencari seperti Google untuk mengakses situs kamu. Jadi, situs web perlu memiliki pondasi dasar yang baik terlebih dahulu untuk memastikan situs web sudah layak di-crawl oleh mesin pencari. Pondasi dasar tersebut terletak pada optimasi SEO On Page dan teknikal. Strategi ini memastikan situs web terorganisir, memiliki konten yang relevan, serta performa teknis yang baik.  Setelah performa SEO On Page dan teknikal sudah kuat, barulah strategi SEO Off Page dijalankan untuk memperkuat dan memperluas jangkauan visibilitas situs web.   Mau Audit SEO Gratis? Ambil Di Sini! Sekarang kamu mengetahui bahwa strategi SEO On Page dan Off Page begitu berbeda. SEO On Page fokus terhadap segala elemen yang ada di dalam situs, sedangkan Off Page di luar situs. Apakah kamu ingin performa SEO situsmu teroptimasi dengan baik? Tingkatkan visibilitas bisnismu bersama jasa SEO Jakarta profesional dari Ematic Solutions!  Dapatkan audit situs gratis sekarang juga dengan klik link di bawah ini dan mulai optimasi yang tepat untuk meningkatkan kualitas dan visibilitas situs web kamu! Klaim Audit SEO Gratis Di Sini

Retargeting dan Remarketing: Formula Ampuh Tingkatkan Konversi dan ROI

Dalam dunia digital marketing yang kompetitif, kamu perlu memanfaatkan setiap peluang untuk menarik perhatian calon customer dan meningkatkan konversi. Dua strategi yang sering jadi andalan adalah retargeting dan remarketing. Walaupun istilah ini sering dianggap sama, sebenarnya keduanya punya perbedaan dan manfaat unik yang bisa mendongkrak strategi marketing kamu. Yuk, kita bahas apa itu retargeting dan remarketing, gimana cara kerjanya, dan gimana kamu bisa memanfaatkannya untuk bisnis kamu! dipahami, sehingga bisa memutuskan pilihan iklan yang tepat sesuai kebutuhan bisnismu! Apa Itu Retargeting? Retargeting adalah teknik periklanan digital yang bertujuan untuk menjangkau lagi pengguna yang sebelumnya sudah mengunjungi website atau aplikasi kamu, tapi belum melakukan tindakan yang diinginkan, seperti membeli produk atau mengisi formulir. Dengan bantuan cookie browser atau pixel, retargeting melacak aktivitas pengguna dan menampilkan iklan yang relevan saat mereka berselancar di internet, baik di media sosial, website lain, atau mesin pencari. Bayangkan ini: seseorang mengunjungi toko online kamu, melihat-lihat produk tertentu, tapi nggak jadi beli. Dengan retargeting, kamu bisa menampilkan iklan produk tersebut di platform lain untuk mengingatkan mereka dan mendorong mereka kembali ke website kamu. Manfaat Retargeting: Konversi Lebih Tinggi: Karena kamu menargetkan pengguna yang sudah kenal dengan produk atau brand kamu, peluang mereka untuk membeli lebih besar. Meningkatkan Brand Awareness: Retargeting bikin brand kamu terus diingat, jadi pas mereka siap membeli, nama kamu yang pertama di kepala mereka. Efektif Biaya: Dengan menargetkan audiens yang sudah “hangat”, kampanye retargeting biasanya lebih hemat dan memberikan ROI lebih tinggi.   Baca juga: Cara Retargeting di Facebook Ads   Apa Itu Remarketing? Remarketing, di sisi lain, lebih fokus pada menjangkau kembali customers atau prospek lama melalui email atau komunikasi langsung lainnya. Strategi ini lebih sering digunakan untuk membangun hubungan jangka panjang dengan customers yang sudah pernah berinteraksi dengan produk atau layanan kamu. Contohnya, kamu bisa mengirim email ke pengguna yang meninggalkan keranjang belanja tanpa checkout. Tambahkan insentif seperti diskon atau penawaran spesial untuk mendorong mereka menyelesaikan pembelian. Remarketing juga cocok untuk mempromosikan produk baru, upsell, atau menjaga loyalitas customers. Manfaat Remarketing: Lebih Personal: Kampanye remarketing bisa disesuaikan untuk segmen customers tertentu, jadi lebih relevan dan efektif. Menjaga Hubungan dengan Customers: Dengan tetap berkomunikasi, kamu bisa membangun hubungan jangka panjang dan meningkatkan peluang repeat order. Wawasan Customers Lebih Baik: Dari data kampanye remarketing, kamu bisa tahu lebih banyak tentang preferensi dan perilaku customers.   Apa Bedanya Retargeting dan Remarketing? Parameter Retargeting Remarketing Channel Iklan  di media sosial dan mesin pencari Email atau pesan langsung ke customers Audience Menargetkan calon customer baru yang belum melakukan konversi. Menjangkau kembali customer atau prospek lama. Objektif Mendorong konversi cepat. Membangun hubungan jangka panjang dan menjaga loyalitas. Sumber Data Menggunakan cookie browser atau pixel untuk melacak aktivitas Memanfaatkan data customers yang sudah ada.   Tools Populer untuk Retargeting dan Remarketing Ada beberapa tools atau platform yang dapat kamu gunakan untuk melakukan retargeting dan remarketing, yaitu: Retargeting: Platform iklan seperti Meta Ads, TikTok Ads, LinkedIn Ads, dan Google Ads. Remarketing: Platform CRM seperti Klaviyo, Mailchimp, dan HubSpot.   Retargeting dan Remarketing Checklist Sebelum memulai campaign retargeting dan remarketing, pastikan kamu sudah mempersiapkan beberapa hal berikut: Retargeting: Pasang pixel atau tag untuk melacak aktivitas pengguna di website kamu. Lakukan segmentasi audiens berdasarkan perilaku, seperti halaman yang dikunjungi atau produk yang dilihat. Siapkan iklan yang relevan dan menarik sesuai segmentasi audiens. Remarketing: Kumpulkan data customers dengan lengkap, termasuk email, preferensi, dan riwayat pembelian. Segmentasikan audiens sesuai produk atau layanan yang ingin ditawarkan. Rancang email yang menarik dengan penawaran spesial, seperti diskon atau pengingat produk. Gunakan tools CRM untuk otomatisasi dan pengiriman email secara terjadwal.   Ingin tahu lebih banyak? Dapatkan tips ahli dan essential checklist untuk membuat retargeting campaign kamu lebih sukses! Baca lebih lanjut di Retargeting Campaign Playbook: Panduan Lengkap Kesimpulan Retargeting dan remarketing adalah dua strategi yang saling melengkapi dan bisa memberikan dampak besar untuk bisnis kamu jika diterapkan dengan tepat. Kalau kamu ingin meningkatkan konversi dan menarik kembali potential leads yang sudah tertarik dengan produkmu, retargeting adalah solusinya. Di sisi lain, kalau kamu fokus pada menjaga hubungan customers dan meningkatkan loyalitas, remarketing adalah pilihan yang tepat. Kami paham, menerapkan strategi ini bisa jadi tantangan, terutama jika kamu belum familiar dengan tools atau tekniknya. Tapi tenang, tim Ematic Solutions siap membantu kamu menemukan solusi yang paling sesuai dengan bisnismu. Dengan pengalaman kami, kami akan bantu pastikan setiap campaign yang kamu jalankan tidak hanya efektif, tapi juga efisien Mau hasil yang lebih optimal? Yuk konsultasi gratis dengan kami dan temukan cara terbaik untuk mencapai tujuan bisnismu!