Marketing Automation: Pengertian, Manfaat, dan Contoh

Dalam dunia marketing yang terus berubah, para marketer selalu mencari cara untuk membuat pekerjaan mereka lebih efisien. Bayangkan kalau untuk menjangkau customer baru kamu harus mengirim ribuan email secara manual lewat Gmail, atau harus memantau satu per satu perilaku prospek di website. Prosesnya akan sangat lama dan rawan kesalahan.

Di sinilah marketing automation berperan. Teknologi yang kini sudah menjadi standar industri ini membantu marketer menjalankan strategi dengan lebih efisien, mengurangi pekerjaan manual, dan pada akhirnya berpotensi meningkatkan pendapatan.

Apa Itu Marketing Automation?

Secara sederhana, marketing automation adalah penggunaan software atau teknologi untuk mengotomatisasi tugas-tugas marketing yang sifatnya repetitif.

Tujuan dari teknologi ini adalah membuat pekerjaan marketer lebih efisien dengan mengotomatisasi tugas-tugas teknis, sehingga mereka bisa lebih fokus pada marketing dan pekerjaan kreatif.

Melalui marketing automation, brand dapat menargetkan pelanggan secara efisien dengan pesan otomatis yang dipersonalisasi, dipicu oleh tindakan atau perilaku tertentu, misalnya ketika seseorang mengunduh panduan atau mendaftar newsletter.

Teknologi ini juga membantu dalam lead generation dan lead nurturing di sepanjang marketing funnel, sehingga upaya marketing menjadi lebih efektif seiring pertumbuhan brand.

Baca juga: Pahami Apa Itu Brand Awareness, Fondasi Awal Strategi Marketing

Manfaat Automation dalam Marketing

Mengapa marketing automation sudah jadi standar industri? Karena teknologi ini membawa banyak manfaat, seperti:

1. Efisiensi waktu dan tenaga 

Tugas yang repetitif seperti mengirim email, menjadwalkan konten, follow-up dengan prospek bisa dijalankan secara otomatis. The marketing team can use this extra time into other marketing activities.

2. Personalisasi yang lebih tepat

Automation memudahkan tim marketing untuk mengirim pesan relevan yang sesuai dengan perilaku prospek. Misalnya email yang akan dikirim untuk prospek yang baru daftar berbeda dengan email yang akan dikirimkan kepada pelanggan yang sudah beli produk brand. Ini membuat pengalaman prospek lebih personal dan meningkatkan peluang konversi. 

3. Lead nurturing yang lebih efektif

Dengan automation, Anda bisa membuat alur konten yang disesuaikan dengan tahap prospek berada. Dari awareness, consideration, hingga conversion, setiap prospek membutuhkan informasi yang tepat sesuai tahapnya, sehingga peluang untuk melakukan konversi menjadi lebih tinggi.

4. Meningkatkan akurasi dan mengurangi human error

Karena sistem bekerja otomatis, risiko kesalahan seperti salah kirim email, lupa follow-up, atau data tidak tercatat dengan benar bisa diminimalkan. Proses jadi lebih konsisten dan hasil kampanye lebih bisa diandalkan.

5. Meningkatkan performa dan revenue

Dengan automation, campaign bisa menjadi lebih cepat, personal, terukur, efesien dan hasil kampanye dapat lebih baik. Karena marketing automation dapat membantu meningkatkan engagement, conversion rate, hingga penjualan karena semua proses berjalan lebih efisien dan berbasis data. 

Contoh Marketing Automation

Contoh penerapan marketing automation yang umum dan efektif dalam bisnis antara lain:

1. Welcome Email

Mengirim email sambutan otomatis kepada pelanggan baru yang mendaftar atau berlangganan newsletter. Contohnya Zalora yang mengirimkan penawaran diskon untuk subscriber baru.

2. Abandoned Cart Reminder

Mengirim email pengingat otomatis kepada pelanggan yang memasukkan barang ke keranjang belanja namun belum menyelesaikan pembayaran untuk mengembalikan mereka menyelesaikan pembelian.

3. Birthday atau Anniversary Email

Mengirimkan ucapan ulang tahun atau hari jadi pelanggan dengan penawaran khusus secara otomatis untuk meningkatkan loyalitas pelanggan.

4. Feedback Request

Mengirim email otomatis meminta feedback setelah pelanggan melakukan pembelian atau menggunakan layanan, membantu bisnis mendapatkan review dan meningkatkan layanan.

5. Lead Scoring dan Nurturing

Mengotomatisasi penilaian dan pembinaan prospek berdasarkan interaksi mereka, sehingga tim marketing dan sales bisa fokus pada prospek yang lebih potensial.

6. Segmentasi dan Penargetan Otomatis

Mengirim pesan personalisasi yang disesuaikan dengan perilaku dan preferensi audiens, sehingga setiap prospek menerima konten yang paling relevan bagi mereka.

Baca juga: 6 Fungsi Tools Riset Marketplace untuk Mendukung Penjualan Online

Jadi bisa kita simpulkan, marketing automation adalah alat yang membantu marketer menyederhanakan pekerjaan dengan mengotomatiskan tugas-tugas repetitif, sehingga mereka bisa lebih fokus pada strategi dan pekerjaan kreatif.

Selain itu, automation juga membantu brand membangun hubungan yang lebih personal, mengirim pesan yang tepat di waktu yang tepat, dan meningkatkan performa kampanye untuk mendorong pertumbuhan bisnis.

Ingin Meningkatkan Efisiensi dan Performa Marketing Bisnis Anda?

Optimalkan proses marketing Anda dengan penerapan marketing automation yang tepat. Dengan sistem yang lebih terukur, personal, dan efisien, Anda bisa meningkatkan konversi sekaligus mengurangi pekerjaan manual. Hubungi tim Ematic Solutions untuk berkonsultasi dan mendapatkan strategi digital yang lebih efektif agar bisnis Anda dapat tumbuh lebih cepat dan lebih efektif!

Facebook
LinkedIn
Twitter
WhatsApp
Email

if you want to learn more about the trends